( Prakiraan 6 Bulanan ) Prakiraan Puncak Musim Hujan Tahun 2022 - 2023 Zona Musim di Provinsi Jawa Timur ( Prakiraan 6 Bulanan ) Prakiraan Puncak Musim Hujan Tahun 2022 - 2023 Zona Musim di Provinsi Jawa Timur

Prakiraan “Puncak“ Musim Hujan 2022 - 2023

  • Desember 2022 : 31 ZOM (41,9% dari 74 ZOM)
  • Januari 2023 : 21 ZOM (28,4% dari 74 ZOM)
  • Februari 2023 : 22 ZOM (29,7% dari 74 ZOM)

Pendahuluan


  1. Posisi Geografis Indonesia

    Posisi Geografis Indonesia yang strategis, terletak di daerah tropis, di antara Benua Asia dan Benua Australia, di antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, dilalui garis khatulistiwa, terdiri dari pulau dan kepulauan yang membujur dari barat ke timur, serta dikelilingi oleh luasnya lautan, menyebabkan wilayah Indonesia memiliki tingkat keragaman cuaca dan iklim yang tinggi.

    Keragaman iklim Indonesia juga dipengaruhi oleh aktivitas terkait iklim antara lain, fenomena global seperti El Niño Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD), fenomena regional, seperti sirkulasi angin monsun Asia – Australia, daerah pertemuan angin antar tropis atau Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ), dan kondisi suhu permukaan laut sekitar wilayah Indonesia.

    1. El Niño Southern Oscillation (ENSO)

      El Niño Southern Oscillation (ENSO) merupakan fenomena global dari sistem interaksi lautan atmosfer yang ditandai dengan adanya anomali suhu permukaan laut di wilayah Pasifik Tengah Ekuator.

      Jika anomali suhu permukaan laut di daerah tersebut positif (lebih panas dari rata-ratanya) maka disebut El Niño , namun jika anomali suhu permukaan laut negatif disebut La Niña.

      Pengaruh El Niño terhadap curah hujan di Indonesia ditentukan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah kondisi suhu perairan wilayah Indonesia.

      El Niño berpengaruh terhadap pengurangan curah hujan secara signifikan bila bersamaan dengan kondisi suhu perairan Indonesia cukup dingin (anomali negatif).

      Namun, bila kondisi suhu perairan lebih hangat (anomali positif), El Niño tidak signifikan memengaruhi curah hujan di Indonesia.

      Sedangkan La Niña secara umum menyebabkan curah hujan di Indonesia meningkat apabila disertai dengan menghangatnya suhu permukaan laut di perairan Indonesia.

      Pengaruh El Niño dan La Niña juga tergantung musim.

      Mengingat luasnya wilayah Indonesia, dampak El Niño / La Niña tidaklah merata atau seragam di seluruh wilayah.

    2. Indian Ocean Dipole (IOD)

      Indian Ocean Dipole (IOD) merupakan fenomena interaksi lautan – atmosfer di Samudera Hindia yang dimonitor melalui perhitungan perbedaan nilai antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika (West Tropical Indian Ocean, WTIO) dengan perairan di sebelah barat Sumatera (Southeast Tropical Indian Ocean, SETIO).

      Perbedaan nilai anomali suhu muka laut dimaksud disebut sebagai Dipole Mode Index (DMI).

      Kejadian IOD positif, umumnya berdampak pada berkurangnya curah hujan di Indonesia terutama di bagian barat.

      Sedangkan nilai IOD negatif, berdampak terhadap meningkatnya curah hujan di Indonesia bagian barat.

    3. Sirkulasi Monsun Asia – Australia

      Sirkulasi angin di Indonesia ditentukan oleh pola perbedaan tekanan udara di daratan Australia dan Asia.

      Pola tekanan udara ini mengikuti pola peredaran matahari dalam setahun.

      Akibatnya, sirkulasi angin di Indonesia berubah arahnya secara musiman, atau biasa disebut angin monsun.

      Sirkulasi angin monsun ini mengalami perubahan arah setiap (kurang lebih) setengah tahun sekali.

      Pola angin baratan terjadi karena adanya tekanan tinggi di Asia dan umumnya berkaitan dengan berlangsungnya musim hujan di sebagian besar wilayah Indonesia.

      Pola angin timuran/tenggara terjadi karena adanya tekanan tinggi di Australia dan biasanya berkaitan dengan berlangsungnya musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia.

    4. Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (Inter Tropical Convergence Zone/ITCZ)

      ITCZ merupakan daerah tekanan rendah yang memanjang dari barat ke timur dengan posisi berubah mengikuti pergerakan semu matahari ke arah utara dan selatan garis khatulistiwa.

      Daerah tekanan rendah ini menjadi pertemuan massa udara dari belahan bumi utara dan belahan bumi selatan.

      Wilayah Indonesia yang dilewati ITCZ pada umumnya berpotensi terjadi pertumbuhan awan-awan yang berpotensi hujan.

    5. Suhu Permukaan Laut di Wilayah Perairan Indonesia

      Kondisi suhu permukaan laut di wilayah perairan Indonesia dapat digunakan sebagai salah satu indikator banyak-sedikitnya kandungan uap air di atmosfer, dan erat kaitannya dengan proses pembentukan awan di atas wilayah Indonesia.

      Jika suhu permukaan laut dingin, maka potensi kandungan uap air di atmosfer relatif sedikit.

      Sebaliknya, panasnya suhu permukaan laut berpotensi menimbulkan relatif banyaknya uap air di atmosfer.

  2. Keragaman Iklim Indonesia

    Kondisi topografi wilayah Indonesia yang merupakan daerah pegunungan, berlembah, banyak pantai, merupakan faktor lokal yang dapat menambah beragamnya kondisi iklim di wilayah Indonesia, baik menurut ruang (wilayah) maupun waktu, yang menyebabkan wilayah Indonesia terbagi menjadi beberapa tipe zona musim.

    Terkait kondisi tersebut, dalam penyampaian informasi prakiraan musim baik musim hujan dan musim kemarau, informasi yang disampaikan berbasis zona musim.

    Zona musim yang saat ini digunakan merupakan hasil analisis data normal periode 1991 – 2020.

    Informasi prakiraan musim secara umum memiliki empat informasi penting meliputi awal musim, perbandingan terhadap normal, sifat hujan pada musim tersebut, dan puncak musim.



Istilah Dan Pengertian Dalam Prakiraan Musim


  1. Curah Hujan (mm)

    Merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir.

    Curah Hujan 1 (satu) millimeter artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu millimeter atau tertampung air sebanyak satu liter.

  2. Curah Hujan Kumulatif (mm)

    Merupakan jumlah hujan yang terkumpul dalam rentang waktu kumulatif tersebut.

    Dalam periode musim, rentang waktunya adalah rata-rata panjang musim pada masing-masing Zona Musim (ZOM).

  3. Zona Musim (ZOM)

    Adalah daerah yang pos hujan rata-ratanya memiliki perbedaan yang jelas antara periode Musim Hujan dan Musim Kemarau.

    Daerah yang pola hujannya tidak memiliki perbedaan yang jelas antara Musim Kemarau dan Musim Hujan disebut Non ZOM.

    Luas suatu wilayah ZOM tidak selalu sama dengan luas suatu wilayah administrasi pemerintahan.

    Dengan demikian, satu wilayah ZOM bisa terdiri dari beberapa kabupaten dan sebaliknya satu wilayah kabupaten bisa terdiri dari beberapa ZOM.

    Berdasarkan normal curah hujan periode 1991 – 2020, wilayah Indonesia memiliki 699 ZOM yang secara umum terbagi menjadi tiga tipe zona musim (ZOM), secara terinci sebagai berikut:

    1. Tipe ZOM Monsunal, adalah ZOM yang memiliki pola hujan tahunan dengan satu periode hujan tertinggi dan satu periode hujan terendah.

      Hujan tertinggi terjadi pada periode berlangsungnya monsun Asia, biasanya terjadi di sekitar awal atau akhir tahun. ZOM dengan tipe monsunal dibedakan lagi menjadi dua sub tipe, yaitu:

      1. Tipe ZOM Monsunal-1, berpola monsunal dan hanya mempunyai satu musim, yaitu musim hujan sepanjang tahun (HST).
      2. Tipe ZOM Monsunal-2, berpola monsunal dan mempunyai dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan.
    2. Tipe ZOM Ekuatorial, adalah ZOM yang memiliki pola hujan tahunan dengan dua puncak hujan, tipe ini terdiri dari beberapa sub tipe:

      1. Tipe ZOM Ekuatorial-1, berpola ekuatorial dan hanya mempunyai satu musim, yaitu musim hujan sepanjang tahun (HST)
      2. Tipe ZOM Ekuatorial-2, berpola ekuatorial, dan mempunyai dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan.
      3. Tipe ZOM Ekuatorial-4, berpola ekuatorial, dan mempunyai empat musim yaitu dua periode musim kemarau dan dua periode musim hujan.
    3. Tipe ZOM Lokal, adalah ZOM yang memiliki pola hujan tahunan berbeda dengan tipe monsun dan juga berbeda dengan tipe ekuatorial.

      Zom ini umumnya memiliki satu periode hujan tertinggi dan satu periode hujan rendah, namun hujan tertingginya tidak terjadi pada periode monsun Asia.

      Tipe ini terdiri dari:

      1. Tipe ZOM Lokal-1, berpola lokal dan hanya mempunyai satu musim, yaitu periode musim hujan sepanjang tahun (HST).
      2. Tipe ZOM Lokal-2, berpola lokal dan mempunyai dua musim yaitu satu periode musim kemarau dan satu periode musim hujan.
      3. Tipe ZOM Lokal-4, berpola lokal dan mempunyai empat musim yaitu dua periode musim kemarau dan dua periode musim hujan.
      4. Tipe ZOM Lokal-5, berpola lokal dan hanya mempunyai satu musim, yaitu periode kemarau sepanjang tahun (KST).
    4. Penentuan Awal Musim

      Penentuan awal musim, baik musim hujan maupun musim kemarau didasarkan pada jumlah curah hujan yang dihitung per dasarian, dengan ketentuan sebagai berikut:

      Awal Musim Kemarau, ditetapkan berdasar jumlah curah hujan dalam satu dasarian (10 hari) kurang dari 50 milimeter dan diikuti oleh 2 (dua) dasarian berikutnya.

      Permulaan musim kemarau, bisa terjadi lebih awal (maju), sama, atau lebih lambat (mundur) dari normal (Normal Curah Hujan 1991 – 2020).

      Awal Musim Hujan, ditetapkan berdasar jumlah curah hujan dalam satu dasarian (10 hari) sama atau lebih dari 50 milimeter dan diikuti oleh 2 (dua) dasarian berikutnya.

      Permulaan musim hujan, bisa terjadi lebih awal (maju), sama, atau lebih lambat (mundur) dari normal (Normal Curah Hujan 1991 – 2020).

      Dasarian adalah rentang waktu selama 10 (sepuluh) hari.

      Dalam satu bulan dibagi menjadi 3 (tiga) dasarian, yaitu:

      1. Dasarian I : tanggal 1 sampai dengan 10.
      2. Dasarian II : tanggal 11 sampai dengan 20.
      3. Dasarian III : tanggal 21 sampai dengan akhir bulan.
  4. Sifat Hujan

    Merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan selama rentang waktu yang ditetapkan (satu periode Musim Kemarau) dengan jumlah curah hujan normalnya (rata-rata selama 30 tahun periode (1981 – 2010).

    Sifat Hujan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:

    1. Atas Normal (AN):

      Jika nilai curah hujan lebih dari 115% terhadap rata- ratanya

    2. Normal (N):

      Jika nilai curah hujan antara 85% - 115% terhadap rata- ratanya

    3. Bawah Normal (BN):

      Jika nilai curah hujan kurang dari 85 % terhadap rata-ratanya

  5. Puncak Musim Hujan

    Merupakan periode dimana terdapat jumlah curah hujan TERTINGGI selama 3 (tiga) dasarian berturut-turut.

    Jika 3 (tiga) dasarian tersebut berada pada bulan yang berbeda, bulan yang dinyatakan sebagai puncak musim hujan adalah dimana 2 (dua) dasarian tersebut berada.

  6. Puncak Musim Kemarau

    Merupakan periode dimana terdapat jumlah curah hujan TERENDAH selama 3 (tiga) dasarian berturut-turut.

    Jika 3 (tiga) dasarian tersebut berada pada bulan yang berbeda, bulan yang dinyatakan sebagai puncak musim kemarau adalah dimana 2 (dua) dasarian tersebut berada.

    Jika terdapat minimal 3 (tiga) dasarian bernilai 0 (nol) milimeter, maka bulan yang dinyatakan sebagai puncak musim kemarau diambil di tengah periode tersebut.

  7. Satu Periode Musim

    Satu periode musim kemarau adalah periode yang ditemukan dalam pola hujan tahunan, dimana terdapat minimal tiga dasarian berturut-turut dengan curah hujan kurang dari 50 mm per dasarian atau total ketiganya kurang dari 150 mm (syarat curah hujan dasarian pertama harus kurang dari 50 mm per dasarian).

    Satu periode musim hujan adalah periode yang ditemukan dalam pola hujan tahunan, dimana terdapat minimal tiga dasarian berturut-turut dengan CH lebih atau sama dengan 50 mm per dasarian atau total ketiganya lebih atau sama dengan 150 mm (syarat curah hujan dasarian pertama harus lebih besar atau sama dengan 50 mm per dasarian).






No ZOM Daerah Kota/Kabupaten Normal Awal Musim Hujan Normal Panjang Musim
(Dasarian)
Cari pada kolom di atas ini ⇧
Lalu tekan Enter →di Keyboard
Cari pada kolom di atas ini ⇧
Lalu tekan Enter →di Keyboard
Cari pada kolom di atas ini ⇧
Lalu tekan Enter →di Keyboard
Cari pada kolom di atas ini ⇧
Lalu tekan Enter →di Keyboard
JATIM_01 Bagian barat Pacitan. OKT I - OKT III
(Tanggal 1 - 31 Oktober)
19
JATIM_02 Bagian utara Pacitan, sebagian Ponorogo, dan sebagian Trenggalek. OKT I - OKT III
(Tanggal 1 - 31 Oktober)
20
JATIM_03 Bagian tenggara Pacitan, sebagian Ponorogo, dan sebagian Trenggalek. OKT III - NOV II
(Tanggal 21 Oktober - 20 November)
18
JATIM_04 Bagian selatan Trenggalek OKT III - NOV II
(Tanggal 21 Oktober - 20 November)
18
JATIM_05 Sebagian Trenggalek dan bagian barat Tulungagung. OKT III - NOV II
(Tanggal 21 Oktober - 20 November)
17
JATIM_06 Sebagian besar Ponorogo, bagian barat daya Kabupaten/Kota Madiun, dan bagian selatan Magetan. OKT III - NOV II
(Tanggal 21 Oktober - 20 November)
17
JATIM_07 Sebagian besar Magetan, sebagian Kabupaten/Kota Madiun, dan bagian selatan Ngawi. OKT II - NOV I
(Tanggal 11 Oktober - 10 November)
19
JATIM_08 Bagian barat Ngawi. OKT II - NOV I
(Tanggal 11 Oktober - 10 November)
18
JATIM_09 Bagian barat Bojonegoro dan selatan Tuban. OKT III - NOV II
(Tanggal 21 Oktober - 20 November)
17
JATIM_10 Bagian barat Tuban. NOV I - NOV III
(Tanggal 1 - 30 November)
15
JATIM_11 Bagian tengah Tuban. NOV II - DES I
(Tanggal 11 November - 10 Desember)
14
JATIM_12 Bagian barat Lamongan dan bagian timur Tuban-Bojonegoro. NOV I - NOV III
(Tanggal 1 - 30 November)
16
JATIM_13 Bagian tenggara Bojonegoro dan sebagian Jombang-Lamongan-Nganjuk. OKT III - NOV II
(Tanggal 21 Oktober - 20 November)
17
JATIM_14 Bagian utara Kabupaten Madiun dan sebagian Bojonegoro-Ngawi. OKT III - NOV II
(Tanggal 21 Oktober - 20 November)
17
JATIM_15 Sebagian besar Nganjuk dan sebagian Kabupaten Madiun. NOV I - NOV III
(Tanggal 1 - 30 November)
16
JATIM_16 Seluruh Kota Kediri, bagian barat Kabupaten Kediri, dan sebagian Kabupaten Nganjuk-Madiun-Ponorogo. OKT III - NOV II
(Tanggal 21 Oktober - 20 November)
18
JATIM_17 Bagian utara Trenggalek-Tulungagung, bagian timur Ponorogo, dan bagian barat Kabupaten Kediri. OKT II - NOV I
(Tanggal 11 Oktober - 10 November)
20
JATIM_18 Sebagian Kabupaten Blitar-Kediri-Tulungagung. NOV I - NOV III
(Tanggal 1 - 30 November)
16
JATIM_19 Bagian selatan Tulungagung dan bagian barat daya Kabupaten Blitar. OKT III - NOV II
(Tanggal 21 Oktober - 20 November)
17
JATIM_20 Bagian barat daya Kabupaten Malang dan sebagian Kabupaten Blitar. OKT III - NOV II
(Tanggal 21 Oktober - 20 November)
17
JATIM_21 Seluruh Kota Blitar, bagian utara Kabupaten Blitar, bagian timur Kabupaten Kediri, dan sebagian Kabupaten Malang. OKT III - NOV II
(Tanggal 21 Oktober - 20 November)
18
JATIM_22 Bagian utara Kabupaten Kediri dan sebagian Nganjuk. NOV I - NOV III
(Tanggal 1 - 30 November)
16
JATIM_23 Sebagian besar Jombang, sebagian Kabupaten Kediri, dan sebagian Kabupaten/Kota Mojokerto. NOV I - NOV III
(Tanggal 1 - 30 November)
16
JATIM_24 Bagian tenggara Lamongan. NOV I - NOV III
(Tanggal 1 - 30 November)
16
JATIM_25 Bagian utara Lamongan dan sebagian Gresik. NOV III - DES II
(Tanggal 21 November - 20 Desember)
13
JATIM_26 Bagian utara Gresik dan sebagian Lamongan. NOV III - DES II
(Tanggal 21 November - 20 Desember)
13
JATIM_27 Bagian selatan Gresik, bagian barat Kota Surabaya, dan sebagian Kabupaten Mojokerto. NOV II - DES I
(Tanggal 11 November - 10 Desember)
15
JATIM_28 Sebagian besar Kota Surabaya dan bagian utara Sidoarjo. NOV II - DES I
(Tanggal 11 November - 10 Desember)
16
JATIM_29 Sebagian Kota/Kabupaten Mojokerto dan sebagian Sidoarjo. NOV II - DES I
(Tanggal 11 November - 10 Desember)
15
JATIM_30 Bagian selatan Jombang dan Kabupaten Mojokerto. OKT III - NOV II
(Tanggal 21 Oktober - 20 November)
18
JATIM_31 Bagian selatan Kabupaten Mojokerto dan bagian barat Kabupaten Pasuruan. NOV I - NOV III
(Tanggal 1 - 30 November)
18
JATIM_32 Bagian selatan Sidoarjo dan sebagian Kabupaten Pasuruan. NOV III - DES II
(Tanggal 21 November - 20 Desember)
14
JATIM_33 Sebagian Kabupaten Malang dan sebagian Kabupaten Pasuruan. OKT III - NOV II
(Tanggal 21 Oktober - 20 November)
19
JATIM_34 Seluruh Kota Batu dan sebagian Kabupaten Malang. OKT III - NOV II
(Tanggal 21 Oktober - 20 November)
17
JATIM_35 Bagian barat Kabupaten Malang dan sebagian Kabupaten Blitar. OKT II - NOV I
(Tanggal 11 Oktober - 10 November)
20
JATIM_36 Seluruh Kota Malang, bagian tengah Kabupaten Malang, dan bagian timur laut Kabupaten Blitar. OKT III - NOV II
(Tanggal 21 Oktober - 20 November)
18
JATIM_37 Bagian selatan Kabupaten Malang. OKT III - NOV II
(Tanggal 21 Oktober - 20 November)
21
JATIM_38 Bagian tenggara Kabupaten Malang dan bagian barat daya Lumajang. SEP II - OKT I
(Tanggal 11 September - 10 Oktober)
29
JATIM_39 Bagian barat Lumajang. SEP III - OKT II
(Tanggal 21 September - 20 Oktober)
24
JATIM_40 Bagian timur Kabupaten Malang dan sebagian Kabupaten Pasuruan. OKT III - NOV II
(Tanggal 21 Oktober - 20 November)
18
JATIM_41 Bagian tenggara Kabupaten Pasuruan dan bagian barat daya Kabupaten Probolinggo. NOV II - DES I
(Tanggal 11 November - 10 Desember)
15
JATIM_42 Seluruh Kota Pasuruan, sebagian Kabupaten Pasuruan, dan sebagian Kabupaten Probolinggo. DES I - DES III
(Tanggal 1 Desember - 31 Desember)
12
JATIM_43 Seluruh Kota Probolinggo dan bagian utara Kabupaten Probolinggo. DES I - DES III
(Tanggal 1 Desember - 31 Desember)
11
JATIM_44 Bagian tenggara Kabupaten Probolinggo dan sebagian Lumajang. OKT II - NOV I
(Tanggal 11 Oktober - 10 November)
20
JATIM_45 Bagian barat laut Jember, bagian timur laut Lumajang, dan sebagian Kabupaten Probolinggo. OKT II - NOV I
(Tanggal 11 Oktober - 10 November)
19
JATIM_46 Bagian barat daya Jember dan bagian tenggara Lumajang. OKT III - NOV II
(Tanggal 21 Oktober - 20 November)
17
JATIM_47 Bagian tenggara Jember. NOV I - NOV III
(Tanggal 1 - 30 November)
16
JATIM_48 Bagian utara Jember dan sebagian Bondowoso. OKT II - NOV I
(Tanggal 11 Oktober - 10 November)
18
JATIM_49 Bagian timur laut Jember dan sebagian Bondowoso. OKT III - NOV II
(Tanggal 21 Oktober - 20 November)
17
JATIM_50 Bagian selatan Bondowoso. OKT III - NOV II
(Tanggal 21 Oktober - 20 November)
17
JATIM_51 Bagian barat Bondowoso dan sebagian Situbondo. NOV I - NOV III
(Tanggal 1 - 30 November)
16
JATIM_52 Bagian timur Kabupaten Probolinggo dan bagian barat Situbondo. NOV III - DES II
(Tanggal 21 November - 20 Desember)
13
JATIM_53 Bagian utara Situbondo. DES I - DES III
(Tanggal 1 Desember - 31 Desember)
9
JATIM_54 Bagian utara Bondowoso dan sebagian Situbondo. NOV II - DES I
(Tanggal 11 November - 10 Desember)
15
JATIM_55 Bagian timur Situbondo. DES I - DES III
(Tanggal 1 Desember - 31 Desember)
12
JATIM_56 Wilayah Wongsorejo, Banyuwangi. NOV III - DES II
(Tanggal 21 November - 20 Desember)
15
JATIM_57 Bagian timur Bondowoso dan sebagian Banyuwangi. OKT III - NOV II
(Tanggal 21 Oktober - 20 November)
26
JATIM_58 Wilayah Kalipuro, Banyuwangi. NOV II - DES I
(Tanggal 11 November - 10 Desember)
17
JATIM_59 Bagian timur Banyuwangi. NOV II - DES I
(Tanggal 11 November - 10 Desember)
15
JATIM_60 Bagian barat Banyuwangi. OKT III - NOV II
(Tanggal 21 Oktober - 20 November)
24
JATIM_61 Bagian selatan Banyuwangi. NOV I - NOV III
(Tanggal 1 - 30 November)
15
JATIM_62 Bagian barat Bangkalan. NOV II - DES I
(Tanggal 11 November - 10 Desember)
17
JATIM_63 Bagian utara Bangkalan. NOV II - DES I
(Tanggal 11 November - 10 Desember)
15
JATIM_64 Bagian tenggara Bangkalan dan bagian barat daya Sampang. NOV I - NOV III
(Tanggal 1 - 30 November)
16
JATIM_65 Bagian utara Sampang dan sebagian Bangkalan. NOV III - DES II
(Tanggal 21 November - 20 Desember)
13
JATIM_66 Bagian timur laut Sampang. NOV II - DES I
(Tanggal 11 November - 10 Desember)
15
JATIM_67 Bagian selatan Sampang dan bagian barat Pamekasan. NOV II - DES I
(Tanggal 11 November - 10 Desember)
15
JATIM_68 Bagian selatan Pamekasan dan Sumenep. NOV II - DES I
(Tanggal 11 November - 10 Desember)
15
JATIM_69 Bagian utara Pamekasan dan sebagian Sumenep. NOV II - DES I
(Tanggal 11 November - 10 Desember)
15
JATIM_70 Bagian tengah-utara Sumenep. NOV II - DES I
(Tanggal 11 November - 10 Desember)
15
JATIM_71 Bagian timur Sumenep. NOV III - DES II
(Tanggal 21 November - 20 Desember)
13
JATIM_72 Kepulauan Kangean, Sumenep. NOV II - DES I
(Tanggal 11 November - 10 Desember)
16
JATIM_73 Kepulauan Masalembu, Sumenep. OKT III - NOV II
(Tanggal 21 Oktober - 20 November)
19
JATIM_74 Kepulauan Bawean, Gresik. NOV I - NOV III
(Tanggal 1 - 30 November)
21





NO
ZOM
Daerah / Kabupaten Awal Musim Hujan Antara Perbandingan Thd Rata-rata (Dasarian) * Sifat Hujan Musim Hujan (*) Curah Hujan Musim Hujan (mm) Puncak Musim Hujan
Cari pada kolom di atas ini ⇧
Lalu tekan Enter →di Keyboard
Cari pada kolom di atas ini ⇧
Lalu tekan Enter →di Keyboard
Cari pada kolom di atas ini ⇧
Lalu tekan Enter →di Keyboard
Cari pada kolom di atas ini ⇧
Lalu tekan Enter →di Keyboard
Cari pada kolom di atas ini ⇧
Lalu tekan Enter →di Keyboard
Cari pada kolom di atas ini ⇧
Lalu tekan Enter →di Keyboard
Cari pada kolom di atas ini ⇧
Lalu tekan Enter →di Keyboard
JATIM_01 Bagian barat Pacitan OKT I - OKT III
(1 - 31 Oktober 2022)
0 Atas Normal 2001 - 2500 Desember 2022
JATIM_02 Bagian utara Pacitan, sebagian Ponorogo, dan sebagian Trenggalek. OKT I - OKT III
(1 - 31 Oktober 2022)
0 Atas Normal > 2500 Desember 2022
JATIM_03 Bagian tenggara Pacitan, sebagian Ponorogo, dan sebagian Trenggalek. OKT I - OKT III
(1 - 31 Oktober 2022)
- 2 Atas Normal 2001 - 2500 Desember 2022
JATIM_04 Bagian selatan Trenggalek SEP II - OKT I
(11 September - 10 Oktober 2022)
0 Atas Normal > 2500 Desember 2022
JATIM_05 Sebagian Trenggalek dan bagian barat Tulungagung. SEP II - OKT I
(11 September - 10 Oktober 2022)
- 4 Atas Normal 1501 - 2000 Desember 2022
JATIM_06 Sebagian besar Ponorogo, bagian barat daya Kabupaten/Kota Madiun, dan bagian selatan Magetan. SEP II - OKT I
(11 September - 10 Oktober 2022)
- 4 Atas Normal 1501 - 2000 Desember 2022
JATIM_07 Sebagian besar Magetan, sebagian Kabupaten/Kota Madiun, dan bagian selatan Ngawi. SEP I - SEP III
(1 - 30 September 2022)
- 4 Atas Normal 2001 - 2500 Januari 2023
JATIM_08 Bagian barat Ngawi SEP I - SEP III
(1 - 30 September 2022)
- 4 Atas Normal 1501 - 2000 Desember 2022
JATIM_09 Bagian barat Bojonegoro dan selatan Tuban. SEP II - OKT I
(11 September - 10 Oktober 2022)
- 4 Normal 1001 - 1500 Januari 2023
JATIM_10 Bagian barat Tuban OKT III - NOV II
(21 Oktober - 20 November 2022)
- 1 Normal 1001 - 1500 Februari 2023
JATIM_11 Bagian tengah Tuban SEP II - OKT I
(11 September - 10 Oktober 2022)
- 6 Atas Normal 1001 - 1500 Februari 2023
JATIM_12 Bagian barat Lamongan dan bagian timur Tuban-Bojonegoro. SEP II - OKT I
(11 September - 10 Oktober 2022)
- 5 Normal 1001 - 1500 Februari 2023
JATIM_13 Bagian tenggara Bojonegoro dan sebagian Jombang-Lamongan-Nganjuk. SEP I - SEP III
(1 - 30 September 2022)
- 5 Atas Normal 1501 - 2000 Februari 2023
JATIM_14 Bagian utara Kabupaten Madiun dan sebagian Bojonegoro-Ngawi. SEP II - OKT I
(11 September - 10 Oktober 2022)
- 4 Normal 1501 - 2000 Desember 2022
JATIM_15 Sebagian besar Nganjuk dan sebagian Kabupaten Madiun. OKT II - NOV I
(11 Oktober - 10 November 2022)
- 2 Atas Normal 1501 - 2000 Desember 2022
JATIM_16 Seluruh Kota Kediri, bagian barat Kabupaten Kediri, dan sebagian Kabupaten Nganjuk-Madiun-Ponorogo. SEP III - OKT II
(21 September - 20 Oktober 2022)
- 3 Atas Normal 2001 - 2500 Januari 2023
JATIM_17 Bagian utara Trenggalek-Tulungagung, bagian timur Ponorogo, dan bagian barat Kabupaten Kediri. AGT III - SEP II
(21 Agustus - 20 September 2022)
- 5 Atas Normal > 2500 Desember 2022
JATIM_18 Sebagian Kabupaten Blitar-Kediri-Tulungagung. SEP III - OKT II
(21 September - 20 Oktober 2022)
- 4 Atas Normal 1501 - 2000 Desember 2022
JATIM_19 Bagian selatan Tulungagung dan bagian barat daya Kabupaten Blitar. SEP III - OKT II
(21 September - 20 Oktober 2022)
- 3 Atas Normal 1501 - 2000 Desember 2022
JATIM_20 Bagian barat daya Kabupaten Malang dan sebagian Kabupaten Blitar. SEP II - OKT I
(11 September - 10 Oktober 2022)
- 4 Atas Normal 1501 - 2000 Desember 2022
JATIM_21 Seluruh Kota Blitar, bagian utara Kabupaten Blitar, bagian timur Kabupaten Kediri, dan sebagian Kabupaten Malang. SEP II - OKT I
(11 September - 10 Oktober 2022)
- 4 Atas Normal 2001 - 2500 Desember 2022
JATIM_22 Bagian utara Kabupaten Kediri dan sebagian Nganjuk. SEP III - OKT II
(21 September - 20 Oktober 2022)
- 4 Atas Normal 1501 - 2000 Januari 2023
JATIM_23 Sebagian besar Jombang, sebagian Kabupaten Kediri, dan sebagian Kabupaten/Kota Mojokerto. SEP III - OKT II
(21 September - 20 Oktober 2022)
- 4 Atas Normal 1501 - 2000 Februari 2023
JATIM_24 Bagian tenggara Lamongan. SEP II - OKT I
(11 September - 10 Oktober 2022)
- 5 Atas Normal 1501 - 2000 Februari 2023
JATIM_25 Bagian utara Lamongan dan sebagian Gresik. SEP III - OKT II
(21 September - 20 Oktober 2022)
- 6 Atas Normal 1001 - 1500 Februari 2023
JATIM_26 Bagian utara Gresik dan sebagian Lamongan. OKT I - OKT III
(1 - 31 Oktober 2022)
- 5 Atas Normal 1001 - 1500 Februari 2023
JATIM_27 Bagian selatan Gresik, bagian barat Kota Surabaya, dan sebagian Kabupaten Mojokerto. OKT I - OKT III
(1 - 31 Oktober 2022)
- 4 Normal 1001 - 1500 Februari 2023
JATIM_28 Sebagian besar Kota Surabaya dan bagian utara Sidoarjo. OKT III - NOV II
(21 Oktober - 20 November 2022)
- 2 Atas Normal 1501 - 2000 Januari 2023
JATIM_29 Sebagian Kota/Kabupaten Mojokerto dan sebagian Sidoarjo. OKT III - NOV II
(21 Oktober - 20 November 2022)
- 2 Atas Normal 1501 - 2000 Februari 2023
JATIM_30 Bagian selatan Jombang dan Kabupaten Mojokerto. SEP III - OKT II
(21 September - 20 Oktober 2022)
- 3 Normal 1501 - 2000 Desember 2022
JATIM_31 Bagian selatan Kabupaten Mojokerto dan bagian barat Kabupaten Pasuruan. OKT I - OKT III
(Tanggal 1 - 31 Oktober 2022)
- 3 Atas Normal > 2500 Januari 2023
JATIM_32 Bagian selatan Sidoarjo dan sebagian Kabupaten Pasuruan. OKT II - NOV I
(11 Oktober - 10 November 2022)
- 4 Atas Normal 1501 - 2000 Januari 2023
JATIM_33 Sebagian Kabupaten Malang dan sebagian Kabupaten Pasuruan. SEP III - OKT II
(21 September - 20 Oktober 2022)
- 3 Atas Normal > 2500 Januari 2023
JATIM_34 Seluruh Kota Batu dan sebagian Kabupaten Malang. SEP II - OKT I
(11 September - 10 Oktober 2022)
- 4 Atas Normal 2001 - 2500 Januari 2023
JATIM_35 Bagian barat Kabupaten Malang dan sebagian Kabupaten Blitar. SEP II - OKT I
(11 September - 10 Oktober 2022)
- 3 Atas Normal > 2500 Januari 2023
JATIM_36 Seluruh Kota Malang, bagian tengah Kabupaten Malang, dan bagian timur laut Kabupaten Blitar. SEP III - OKT II
(21 September - 20 Oktober 2022)
- 3 Atas Normal 2001 - 2500 Desember 2022
JATIM_37 Bagian selatan Kabupaten Malang. SEP II - OKT I
(11 September - 10 Oktober 2022)
- 4 Atas Normal 2001 - 2500 Februari 2023
JATIM_38 Bagian tenggara Kabupaten Malang dan bagian barat daya Lumajang. SEP I - SEP III
(1 - 30 September 2022)
- 1 Atas Normal > 2500 Desember 2022
JATIM_39 Bagian barat Lumajang. SEP I - SEP III
(1 - 30 September 2022)
- 2 Atas Normal > 2500 Desember 2022
JATIM_40 Bagian timur Kabupaten Malang dan sebagian Kabupaten Pasuruan. SEP II - OKT I
(11 September - 10 Oktober 2022)
- 4 Atas Normal 2001 - 2500 Desember 2022
JATIM_41 Bagian tenggara Kabupaten Pasuruan dan bagian barat daya Kabupaten Probolinggo. SEP III - OKT II
(21 September - 20 Oktober 2022)
- 5 Atas Normal 1501 - 2000 Januari 2023
JATIM_42 Seluruh Kota Pasuruan, sebagian Kabupaten Pasuruan, dan sebagian Kabupaten Probolinggo. OKT III - NOV II
(21 Oktober - 20 November 2022)
- 4 Atas Normal 1001 - 1500 Januari 2023
JATIM_43 Seluruh Kota Probolinggo dan bagian utara Kabupaten Probolinggo. OKT III - NOV II
(21 Oktober - 20 November 2022)
- 4 Normal 501 - 1000 Januari 2023
JATIM_44 Bagian tenggara Kabupaten Probolinggo dan sebagian Lumajang. SEP III - OKT II
(21 September - 20 Oktober 2022)
- 2 Atas Normal > 2500 Januari 2023
JATIM_45 Bagian barat laut Jember, bagian timur laut Lumajang, dan sebagian Kabupaten Probolinggo. SEP I - SEP III
(1 - 30 September 2022)
- 4 Atas Normal > 2500 Desember 2022
JATIM_46 Bagian barat daya Jember dan bagian tenggara Lumajang. SEP III - OKT II
(21 September - 20 Oktober 2022)
- 3 Atas Normal 1501 - 2000 Februari 2023
JATIM_47 Bagian tenggara Jember. SEP III - OKT II
(21 September - 20 Oktober 2022)
- 4 Atas Normal 1501 - 2000 Januari 2023
JATIM_48 Bagian utara Jember dan sebagian Bondowoso. OKT I - OKT III
(Tanggal 1 - 31 Oktober 2022)
- 1 Atas Normal > 2500 Desember 2022
JATIM_49 Bagian timur laut Jember dan sebagian Bondowoso. OKT I - OKT III
(Tanggal 1 - 31 Oktober 2022)
- 2 Atas Normal 2001 - 2500 Desember 2022
JATIM_50 Bagian selatan Bondowoso. OKT I - OKT III
(Tanggal 1 - 31 Oktober 2022)
- 2 Atas Normal 2001 - 2500 Februari 2023
JATIM_51 Bagian barat Bondowoso dan sebagian Situbondo. SEP III - OKT II
(21 September - 20 Oktober 2022)
- 4 Atas Normal 1501 - 2000 Januari 2023
JATIM_52 Bagian timur Kabupaten Probolinggo dan bagian barat Situbondo. OKT I - OKT III
(Tanggal 1 - 31 Oktober 2022)
- 5 Normal 1001 - 1500 Januari 2023
JATIM_53 Bagian utara Situbondo. NOV I - NOV III
(1 - 30 November 2022)
- 3 Atas Normal 501 - 1000 Januari 2023
JATIM_54 Bagian utara Bondowoso dan sebagian Situbondo. OKT I - OKT III
(Tanggal 1 - 31 Oktober 2022)
- 4 Atas Normal 1501 - 2000 Januari 2023
JATIM_55 Bagian timur Situbondo. NOV II - DES I
(11 November - 10 Desember 2022)
- 2 Atas Normal 1001 - 1500 Desember 2022
JATIM_56 Wilayah Wongsorejo, Banyuwangi. OKT III - NOV II
(21 Oktober - 20 November 2022)
- 3 Normal 1501 - 2000 Desember 2022
JATIM_57 Bagian timur Bondowoso dan sebagian Banyuwangi. SEP I - SEP III
(1 - 30 September 2022)
- 5 Atas Normal > 2500 Desember 2022
JATIM_58 Wilayah Kalipuro, Banyuwangi. SEP III - OKT II
(21 September - 20 Oktober 2022)
- 5 Atas Normal 1501 - 2000 Januari 2023
JATIM_59 Bagian timur Banyuwangi. OKT I - OKT III
(Tanggal 1 - 31 Oktober 2022)
- 4 Atas Normal 1001 - 1500 Desember 2022
JATIM_60 Bagian barat Banyuwangi. SEP III - OKT II
(21 September - 20 Oktober 2022)
- 3 Atas Normal 2001 - 2500 Desember 2022
JATIM_61 Bagian selatan Banyuwangi. OKT II - NOV I
(11 Oktober - 10 November 2022)
- 2 Atas Normal 1001 - 1500 Februari 2023
JATIM_62 Bagian barat Bangkalan. SEP II - OKT I
(11 September - 10 Oktober 2022)
- 6 Atas Normal 1501 - 2000 Februari 2023
JATIM_63 Bagian utara Bangkalan. SEP III - OKT II
(21 September - 20 Oktober 2022)
- 5 Normal 1001 - 1500 Februari 2023
JATIM_64 Bagian tenggara Bangkalan dan bagian barat daya Sampang. SEP III - OKT II
(21 September - 20 Oktober 2022)
- 4 Normal 1001 - 1500 Februari 2023
JATIM_65 Bagian utara Sampang dan sebagian Bangkalan. SEP III - OKT II
(21 September - 20 Oktober 2022)
- 6 Atas Normal 1001 - 1500 Januari 2023
JATIM_66 Bagian timur laut Sampang. OKT II - NOV I
(11 Oktober - 10 November 2022)
- 3 Atas Normal 1001 - 1500 Februari 2023
JATIM_67 Bagian selatan Sampang dan bagian barat Pamekasan. OKT I - OKT III
(Tanggal 1 - 31 Oktober 2022)
- 4 Atas Normal 1001 - 1500 Desember 2022
JATIM_68 Bagian selatan Pamekasan dan Sumenep. OKT II - NOV I
(11 Oktober - 10 November 2022)
- 3 Atas Normal 1001 - 1500 Februari 2023
JATIM_69 Bagian utara Pamekasan dan sebagian Sumenep. OKT I - OKT III
(Tanggal 1 - 31 Oktober 2022)
- 4 Atas Normal 1001 - 1500 Februari 2023
JATIM_70 Bagian tengah-utara Sumenep. OKT I - OKT III
(Tanggal 1 - 31 Oktober 2022)
- 4 Atas Normal 1001 - 1500 Februari 2023
JATIM_71 Bagian timur Sumenep. OKT II - NOV I
(11 Oktober - 10 November 2022)
- 4 Atas Normal 1001 - 1500 Februari 2023
JATIM_72 Kepulauan Kangean, Sumenep. SEP III - OKT II
(21 September - 20 Oktober 2022)
- 5 Atas Normal 1501 - 2000 Desember 2022
JATIM_73 Kepulauan Masalembu, Sumenep. SEP I - SEP III
(1 - 30 September 2022)
- 5 Atas Normal 1501 - 2000 Desember 2022
JATIM_74 Kepulauan Bawean, Gresik. SEP III - OKT II
(21 September - 20 Oktober 2022)
- 4 Atas Normal 2001 - 2500 Desember 2022